BSIP Bina Generasi Muda Kenali Standar dan Pertanian Berkelanjutan
#RawaBisa
Pada Jumat, 1 Desember 2023, kegiatan penanaman melon diimplementasikan di lahan Instalasi Pengujian BSIP Lahan Rawa di Banjarbaru. Penanaman melon dilakukan di lahan lebak dangkal dengan menerapkan sistem penataan lahan Surjan. Acara ini merupakan bagian dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Siswa SMKN 2 Bataguh, Kapuas, Kalimantan Tengah. Sejak tanggal 1 November 2023, sepuluh siswa dari SMKN 2 Bataguh, Kapuas, Kalimantan Tengah telah terlibat dalam PKL di BSIP Lahan. Mereka akan melibatkan diri dalam kegiatan ini selama empat bulan ke depan dengan fokus memahami dan mempelajari pengelolaan lahan rawa untuk pertanian. Melalui budidaya melon sebagai salah satu kegiatan utama, diharapkan para siswa dapat memperoleh pengalaman praktis yang berharga sepanjang masa PKL mereka di BSIP Lahan Rawa.
Selama tahun 2023, sebanyak 59 siswa dan mahasiswa terlibat dalam program pembelajaran mengenai pertanian dan aspek pendukungnya di lahan rawa. Dari jumlah tersebut, 23 peserta magang berasal dari 7 perguruan tinggi negeri dan swasta berikut: STIPER Amuntai Kalimantan Selatan, Fakultas MIPA Kimia dan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan, Faperta UNISKA Kalimantan Selatan (Program MBKM), Faperta Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Jawa Timur, Prodi Agribisnis Politeknik HASNUR Kalimantan Selatan, Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN) Kalimantan Selatan (Program MBKM), Faperta IPB University (Program MBKM). Selain itu, 36 peserta magang lainnya berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) jurusan Pertanian di Kalimantan Tengah, yaitu SMKN 2 Bataguh dan SMKN 1 Dadahup. Partisipasi siswa dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan ini mencerminkan keragaman latar belakang pendidikan yang terlibat dalam program pembelajaran di bidang pertanian di lahan rawa selama tahun 2023.
Pembelajaran selama program magang ini diselenggarakan melalui dua metode utama, yaitu materi kelas dan praktek lapangan. Dalam pembelajaran kelas, peserta magang mendapatkan pemahaman mendalam melalui penyampaian informasi dan teori yang terkait dengan aspek-aspek pengelolaan lahan rawa untuk keperluan pertanian. Selama sesi kelas, peserta magang diberikan pembekalan mengenai konsep-konsep dasar, strategi pengelolaan lahan rawa, dan teori-teori terkait yang menjadi landasan bagi praktik pertanian di lingkungan rawa. Hal ini bertujuan agar peserta magang memiliki pemahaman yang kokoh sebelum melibatkan diri dalam kegiatan lapangan.
Di sisi lain, melalui kegiatan praktek lapangan, siswa dibekali dengan keterampilan teknis budidaya berbagai jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan rawa. Mereka akan terlibat langsung dalam implementasi teknik-teknik budidaya, sehingga dapat memahami secara praktis bagaimana mengelola lahan rawa untuk pertanian yang optimal. Aspek-aspek pendukung, seperti manajemen air, penataan lahan, pengelolaan hara, dan pengendalian OPT serta teknik analisa laboratorium juga menjadi fokus dalam kegiatan praktek lapangan ini.
Dengan kombinasi pembelajaran kelas dan praktek lapangan, diharapkan peserta magang dapat mengembangkan pemahaman komprehensif dan keterampilan praktis yang berguna dalam konteks pengelolaan lahan rawa untuk pertanian. Generasi Muda, Garda Terdepan Membangun Pertanian. (MAS)